Selasa, 15 Januari 2013

Pola Pola Perancangan - Iterator Design Pattern pada Sistem Koperasi Sekolah


PENDAHULUAN   
Design pattern merupakan penjelasan atau template yang menunjukkan bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah yang kemudian dapat digunakan di berbagai situasi yang berbeda-beda. Design pattern untuk object-oriented biasanya menunjukkan relasi dan interaksi antar kelas dan objek, tanpa menjelaskan kelas dan objek akhir yang terlibat dalam sebuah aplikasi. Algoritma biasanya tidak disebut sebagai design pattern, karena algoritma akan menjadi solusi masalah komputasi dan bukan masalah disain. 

Alasan menggunakan iterator design pattern pada sistem koperasi sekolah karena merupakan mekanisme untuk mengakses koleksi seperti array, recordset pada database, isi directory dan isi file. Tujuan dari pola ini adalah untuk membuat interface yang berfungsi sebagai ieterator yang dapat digunakan kembali (reusable). Pada dasarnya pola iterator memungkinkan kita untuk membakukan dan menyederhanakan kode yang kita buat untuk bergerak melalui koleksi dalam kode anda. Koleksi kelas cenderung dibuat berdasarkan pada penyimpanan dari pada persyaratan traversal. Keuntungan dari pola iterator adalah bahwa ia menyediahkan cara yang konsisten untuk menangani navigasi dalam koleksi. 

Keterangan Iterator Design Pattern pada Sistem Koperasi Sekolah :
  • Barang : Sebagai iterator untuk mendefinisikan sebuah antarmuka
  • Aksi Barang : Sebagai Concreate Iterator yang mengimplementasikan dari Iterator
  • Aksi Jumlah Barang : Sebagai Aggregate yang menghasilkan obyek Iterator
  • Aksi Keranjang : Sebagai Concreate Aggregate yang mengimplementasikan penciptaan dari Concreate Iterator

Laporan lengkap dan aplikasi, download disini


PROFIL ANGGOTA KELOMPOK
1. Nama  : Aditya Febri Ananto
     NPM    : 09120030





2. Nama  : Wahyu Tri Basuki
    NPM    : 09120070
    

Minggu, 04 November 2012

Teknologi Open Source - Tugas 3


Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai software bebas. Nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang berarti "Kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu didesain untuk kepentingan penggunaan personal, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas. Proyek Ubuntu resmi disponspori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.


Sejarah dan Pengembangan
Ubuntu adalah salah satu proyek andalan Debian. Sasaran awal Ubuntu adalah menciptakan sistem operasi desktop Linux yang mudah dipakai. Ubuntu dijadwalkan dirilis setiap 6 bulan sehingga sistem Ubuntu dapat terus diperbarui.
Ubuntu pertama kali dirilis pada 20 Oktober 2004. Semenjak itu, Canonical telah merilis versi Ubuntu yang baru setiap 6 bulan sekali. Setiap rilis didukung selama 18 bulan untuk pembaruan sistem, keamanan, dan kesalahan (bug). Setiap 2 tahun sekali (versi xx.04 dengan x angka genap) akan mendapatkan Long Term Support(LTS) selama 3 tahun untuk desktop dan 5 tahun untuk edisi server. Namun Ubuntu 12.04 yang akan dirilis April 2012 akan mendapatkan pembaruan sistem selama 5 tahun. Perpanjangan dukungan ini bertujuan untuk mengakomodasi bisnis dan pengguna IT yang bekerja pada siklus panjang dan pertimbangan biaya yang mahal untuk memperbarui sistem.
Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket tidak stabil Debian; Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan Debian untuk berusaha agar perubaha-perubahan sistem Ubuntu mengarah kembali ke Debian namun hal ini hampir tak terlaksana. Penemu Debian, Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu berpotensi mengarah terlalu jauh dari Debian. Sebelum setiap rilis Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian dan digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan, pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.
Ubuntu sekarang dibiayai oleh Canonocal Ltd. Pada 8 Juli 2005 Mark Shuttleworth mendirikan pendirian Ubuntu Foundation dan memberikan pendanaan awal sebesar US$10 juta. Tujuan dari pendirian yayasan ini adalah untuk memastikan pengembangan dan dukungan semua versi Ubuntu dapat terus berjalan.
Pada 31 Oktober 2011, Mark Shuttleworth mengumumkan bahwa Ubuntu 14.04 akan mendukung smartphone, tablet, dan smart TV. Dan desain-desainnya pun sudah mulai dirancang. 

Fitur
    Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas. Namun, beberapa software khususnya driver menggunakan Proprietary software. Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License (GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang disfungsi, keamanan dan stabilitas. Ubuntu juga berfokus pada internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang. Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk melakukan tugas administratif, sehingga akun root dapat terus terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan.
Desktop Ubuntu memakai desktop environment graphis. Sebelum Ubuntu 11.04 interaksi grafis pengguna adalah GNOME Panel, namun setelah versi 11.04, berubah menjadi Unity. Unity adalah interface yang dikembangkan oleh Canonical yang awalnya dirancang untuk edisi Netbook.Ubuntu terinstall dengan banyak software multiguna diantaranya perangkat dokumen.
1. LibreOffice
2. OpenOffice (sebelum 11.04)
3. Peramban 
    a. Mozilla Firefox
    b. Konqueror (pada Kubuntu)
4. E-mail browser
    a. Mozilla Thuderbird
    b. Evolution (sebelum Ubuntu 11.0)
5. Game-game ringan
    a. Sudoku
    b. Chess
    c. Mines
dan beberapa software juga termasuk ke dalam CD installasi sebelum Ubuntu 11.04 sepert Transmision, GIMP. Namun software tersebut dihilangkan dari CD installasi karena ukurannya yang besar. Ubuntu juga dapat menjalankan program Windows lewat Wine atau Virtual Machine (seperti VMware workstation atau Virtual Box).
Ubuntu, tidak seperti Debian, mengompile paket mereka menggunakan fitur gcc seperti PIE dan proteksi Buffer Overflow untuk memproteksi software mereka. Fitur Ekstra tersebut menambah keamanan secara signifikan dengan pemakaian performance hanya 1% pada 32 bit dan 0,01% pada 64 bit.


Nama Kelompok 
  1. Aditya Febri A. (09120030)
  2. Wahyu Tri B. (09120070)

Sabtu, 27 Oktober 2012

Mini Operating System - Maemo (Presentasi)


Pengertian
Maemo merupakan sebuah perkembangan platform yang bersifat terbuka untuk perangkat-perangkat yang menggunakan sistem Linux, seperti  internet  tablet, yang mewarisi arsitektur Linux dari  sistem operasi Unix. Maemo dibuat melalui komponen sumber terbuka yang digunakan secara luas dengan beberapa tambahan untuk mengintegrasikan kesemuanya dengan baik pada perangkat yang menggunakannya.

Sejarah
Evolusi dalam platform Maemo adalah Nokia 800 internet tablet yang berisikan Maemo 3. Aplikasi yang ditambahkan adalah Skype/VoIP-calls menggunakan WLAN, kamera yang terintegrasi, Opera 8, dan Flash 7. Nokia ini diluncurkan pada 4 Januari 2007. Nokia 810, diluncurkan pada 6 Juni 2008, adalah perkembangan sistem internet tablet berikutnya. Dengan Maemo 4, Nokia ini memiliki QWERTY keyboard yang menyeluruh dengan layar sentuh, sistem pencarian internet MicroB (berbasis teknologi Mozilla), GoogleTalk, kemampuan mendukung perangkat USB dan pemutar media Windows, dan GPS di dalamnya. Maemo 5, atau Fremantle, merupakan evolusi besar dari platform Maemo. Maemo 5 diperkenalkan sebagai penghubung antarmuka pengguna (UI) dengan layar sentuh yang secara keseluruhan didesain ulang, fitur telepon selular, dan Dashboard yang serbabisa dan serbalangsung, yang memperkuat Nokia 900.

Komunitas Open Source
Merupakan sebuah komunitas yang bersifat sumber terbuka yang mengembangkan perangkat lunak di sekitar platform Maemo, baik untuk platform itu sendiri maupun di atasnya. Komunitas ini berkumpul sekali dalam setahun pada Maemo Summit (dimulai tahun 2008) dan juga acara-acara sumber terbuka terkait seperti GUADEC, LinuxTag, dan Open Source In Mobile (OSIM).

Komponen Maemo
Platform Maemo didasarkan pada apa yang ada dalam Linux Operating System Kernel, yaitu kernel monolitik yang membantu lebih dari satu platform perangkat keras dan mampu untuk membantu segala jenis sinyal dalam jangka luas dari jam tangan hingga sistem besar. Semua sinyal pengguna Maemo memiliki OMAP chipset, yang mengandung tujuan umum dari prosesor ARM dan unit DSP. Komponen utama pada Maemo adalah Linux Kernel, yang menyediakan abstraksi perangkat keras untuk sistem sinyal, manajemen komponen, manajemen proses, dan servis jaringan. Maemo 5 menggunakan sistem operasi Linux 2.6. Sistem penyimpanan pada platform Maemo didasarkan pada standar GNU C Library. Untuk jaringan, Maemo menggunakan OpenSSL Library yang menyediakan akses HTTP sebagai aplikasi. Untuk abstraksi perangkat keras, Maemo menyediakan Hardware Abstraction Layer (HAL).

Fitur Maemo
Pembaharuan
Perangkat Maemo dapat diperbaharui menggunakan metode sederhana, yaitu dengan komputer menggunakan USB. Sistem operasi 2008 terbaru, Diablo, juga didukung dengan “Seamless Software Update” (SSU), yang membuat sistem operasi dapat ditingkatkan tanpa menggunakan kabel pada setiap pembaharuannya.
Keamanan
Para pengembang memperingatkan bahwa keamanan Maemo terkonsentrasi pada pencegahan penyerangan telepon genggam (misalnya : jaringan tanpa kabel dan bluetooth). Maemo menyediakan cara penguncian kontrol perangkat dan menampilkannya dengan kode akses berbentuk angka untuk mencegah akses yang tidak bertanggungjawab.

Perangkat Lunak
Maemo memiliki sejumlah perangkat perangkat lunak, seperti mesin pencari dengan basis Mozilla, Adobe Flash, dan Skype. Selain itu, karena bersifat sumber terbuka, terdapat sejumlah aplikasi pihak ketiga dalam Maemo, baik yang dibuat khusus untuk Maemo maupun program Linux yang sudah ada, yaitu :
Pemutar Media : Canola, MPlayer
Internet : Claws Mail, Modest, Midori, Mozilla Fennec
Aplikasi Kantor : Gnumeric, Abiword (pengolah kata)
VOIP : Gizmo5, Skype
Pesan Kilat : Pidgin
Permainan : The Battle for Wesnoth, Wormux
Debian
Fremantle : Aplikasinya akan menjadi bagian Maemo 5, yaitu : Mauku, Maemo Mapper, Numpty Physics, ScummVM, Xournal, Fennec, FBReader (pembaca e-book), OSM2Go (OpenStreetMap)
Lainnya : FBReader (pembaca e-book), GPE, rdesktop, Rhapsody, ScummVM, Wayfinder, Free42S, gPodder, Maemo Mapper, MaemoMyth, Monsoon HAVA, Navit (GPS), Obscura Photo Manager, Palm Emulator dari Access, Phonelink, Quiver Image Viewer, SDict Viewer, Vagalume, VNC, YouAmp, LogMeIn Browser Plugin 

Perangkat Keras
Sistem operasi Maemo didesain untuk internet tablet Nokia, yang memiliki fitur dengan spesifikasi yang serupa dengan telepon genggam Nokia tingkat tinggi, seri N dan seri E, dengan TI OMAP ARM SoCs, layar yang besar dan penyimpanan internal yang dapat diperbesar.


Nama Kelompok
  1. Aditya Febri Ananto (09120030)
  2. Wahyu Tri Basuki (09120070)

Komunitas Open Source (Presentasi)

Komunitas Open Source adalah suatu komunitas / pihak tertentu yang mendukung peranan open source  dalam  hal perkembangan ilmu pengetahuan.

Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan tahun 1998. Namun, sejarah peranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, and MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an. Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan tiap orang bisa memodifikasi program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut. Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.

Berikut merupakan aturan dari Open Source :
1. Pendistribusian ulang secara cuma-cuma.
2. Kode Sumber.
3. Karya karya bentukan.
4. Integritas pencipta kode sumber.
5. Tidak adanya diskriminasi terhadap individu atau kelompok.
6. Tidak adanya diskriminasi terhadap bidang-bidang pemberdayaan.
7. Pendistribusian lisensi.
8. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan bersifat spesifik terhadap suatu produk.
9. Lisensi tidak diperbolehkan membatasi lisensi lain.
10. Lisensi harus menjadi teknologi sentral.

Motif dari komunitas open source:
Motif, adalah blok bangunan dari Lingkungan Desktop umum, itu adalah widget GUI perpustakaan untuk X Windows. Aplikasi KPB ditulis menggunakan perpustakaan ini. Untuk informasi lebih lanjut memeriksa halaman The Open Group pada Motif. Motif Data Sheet FAQ. The Open Group dirilis sebelumnya sumber untuk Motif di bawah lisensi non Open Source bawah OpenMotif label, yang telah menyebabkan beberapa masalah bagi sebagian orang, paling tidak karena itu tidak diperbolehkan untuk didistribusikan ke semua sistem operasi. OpenMotif telah memiliki beberapa perangkat tambahan yang akan menyenangkan untuk membuat tersedia untuk semua pengguna Motif. Sebelum OpenMotif dirilis, sebuah perpustakaan terutama kompatibel disebut LessTif, diproduksi di bawah lisensi terbuka penuh, itu dilakukan pada setelah rilis OpenMotif untuk memberikan alternatif Sumber sepenuhnya terbuka. API Motif yang digunakan oleh banyak proyek pihak ketiga juga, DDD dan Nedit antara lain banyak. Seperti yang terlihat pada daftar kompatibilitas LessTif.

IGOS
Indonesia, Go Open Source! disingkat IGOS adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia. IGOS dideklarasikan pada 30 Juni 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementrian Negara Riset dan Teknologi, Departeen Komunikasi dan Informatika, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional.  Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat) yang dimulai dengan program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah. Diharapkan dengan langkah ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak legal.

AOSI
AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia) merupakan asosiasi yang menghimpun berbagai organisasi yang bergeliat di bidang open source. Asosiasi yang mulai didirikan pada tanggal 30 Juni 2008 tersebut, memiliki visi meningkatkan pengguna Open Source di Tanah Air. 

KPLI
KPLI kepanjangan dari Komunitas Pengguna Linux Indonesia. Komunitas ini berada di beberapa kota besar di Indonesia yang sudah pasti KPLI mengurusi masalah - masalah tentang Linux. Selain KPLI juga ada KSL kepanjangan dari Kelompok Studi Linux. KSL termasuk dibawah KPLI. Jadi, setiap KPLI mempunyai beberapa KSL. Jadi, setiap KPLI mempunyai beberapa KSL. Contoh: KPLI Madiun (KUMAN) mempunyai KLIM (Komunitas Linux Ikip Madiun) dsb. KPLI Malang (KOLAM) mempunyai Uinbuntu (Komunitas Ubuntu UIN Malang) dsb.

Nama Kelompok:
  1. Rico Andry (09120006)
  2. Resza Okta (09120016)
  3. Tara Braja (09120020)
  4. Christin Silvia (09120021)
  5. Ageng Pambudi P. (09120027)
  6. Nur Hidayatul M. (09120045)
  7. Fenti Nurfia F. (09120060)
  8. Fatkhur Rizal (09120063)
  9. Wahyu Tri B. (09120070)
  10. Ayu Winda A. (09120071)

Rekayasa Sistem - Tugas 1


Teknik  Proses Rekayasa Persyaratan

Card Sorting
Menurut Barrett dan Edwards (1996) card sorting adalah metode/teknik yang baik untuk pengumpulan   informasi   (knowledge   elicitation), dan   telah   digunakan   secara   luas dalam berbagai bidang ilmu seperti psikologi, Knowledge Engineering, Software Engineering dan Web Site Design. Dalam teknik pengumpulan persyaratan, metode card sorting merupakan metode yang  baik  dalam  pengumpulan  persyaratan  (Maiden  &  Rugg,  1996 Selain  merupakan  teknik yang  baik  dalam  proses  pengumpulan  informasi  dan  klasifikasi,  metode  card  sorting  juga merupakan  metode  yang  dapat  digunakan  untuk  mengetahui  pola  pikir  pengguna  (Nielsen  & Sano, 1995). 
                Setelah   pengumpulan   dan   klasifikasi   data,   metode   card   sorting   dapat   pula   di implemetasikan dalam pengurutan informasi secara terstruktur dalam bagian-bagian yang lebih spesifik  (Cavusoglu  et  al., sehingga  sangat  membantu  dalam  mengelola  bagian-bagian informasi atau konsep sebuah aplikasi (Faiks & Hyland, 2000).
Dalam  sebuah  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Paul  Eccleson  dan  Christoph  Jakfeld (1992 metode  card  sorting  digunakan  untuk  merancang  sebuah  sistem  manajemen  informasi yang  mampu  melakukan  pelayanan  langsung  terhadap  konsumen. Card  sorting  digunakan dalam  pembuatan  basis  pengetahuan  tim  manajemen  pemesanan  di  Computer  Peripheral Bristol (CPB).

Laddering
Analisis laddering baru dapat dimulai setelah penulis melakukan wawancara dengan responden menggunakan metode laddering. Wawancara dengan menggunakan metode Laddering akan menghasilkan attributes, consequences, dan values (A-C-V) dari para responden. Analisis laddering adalah proses merubah A-C-V menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan melalui pembuatan implicit matrix dan hierarchical value map seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Laddering dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik wawancara yang mendalam antara seorang pewawancara dengan seorang responden (one on one) untuk membangun sebuah pemahaman tentang bagaimana konsumen mengartikan atribut dari sebuah produk menjadi suatu asosiasi yang berarti terhadap dirinya.  
Langkah – Langkah dalam Metode Laddering
Metode laddering terdiri atas beberapa langkah, dimana keseluruhan langkah tersebut penting untuk menentukan orientasi persepsi dominan (dominant perceptual orientations) dari para konsumen. Secara umum, langkah – langkah tersebut terdiri atas:
1.       Mengumpulkan attributes, consequences, values.
2.       Membuat implication matrix.
3.       Menyusun hierarchical value map (HVM).
4.       Membuat summary of direct and indirect relations.
5.       Membuat partitions of chains.
6.       Membuat final ladder frequencies, dan menerjemahkan hasilnya.

Nama Kelompok:
  1. Aditya Febri A. (09120030)
  2. Wahyu Tri B. (09120070)

Senin, 24 September 2012

Teknologi Open Source - Tugas 2



Software license adalah bentuk hukum dari perjanjian penggunaan software yang terdiri dari ijin, hak guna dan pembatasan perlakuan. 
Salah satu jenis license adalah Artistic License. Artistic License awalnya dibuat oleh Larry Wall untuk Perl. Lisensi Artistic juga telah digunakan pada pustaka open source Ada (sebagai Ada Community License). Lisensi Artistic dapat dianggap sebagai gagasan terbaik dari usaha menyusun lisensi open source yang menghilangkan atau mengantisipasi aspek kontroversial dari GPL.
Berikut ini perbedaan Lisensi Artistic dan GPL: Lisensi Artistic mendorong pengguna untuk membuat perubahan secara bebas dan tersedia bagi publik. Namun diizinkan pengecualian untuk penggunaan program turunan yang digunakan hanya bagi internal organisasi dan tidak didistribusikan secara luas; atau jika program turunannya tidak mewakili program aslinya, misalnya bentuk binari program turunan memiliki nama yang lain dan tersedia dokumentasi mengenai perbedaan dengan program aslinya. GPL tidak memiliki pengecualian sama sekali.
Lisensi Artistic membolehkan program asli ataupun program turunannya untuk dimasukkan dalam program propietary tanpa terlihat. Misalnya, jika program propietary yang dimaksud tidak menunjukkan interface langsung pada fungsionalitas dari program asli atau program turunannya. Pada lisensi GPL, program propietary tersebut akan dianggap program turunan dan harus dilisensikan sebagai GPL. Lisensi Artistic mendefinisikan secara eksplisit bahwa data yang menjadi masukan dan keluaran yang dimasukkan atau dihasilkan oleh program asli (atau program turunan) tidak tercakup dalam aturan lisensi. Hal ini dimaksudkan untuk menanggapi fitur dalam GPL yang menganggap keluaran dari suatu program GPL dianggap tercakup dalam lisensi GPL. Sebab, suatu keluaran pasti mengandung potongan program yang dimasukkan sebagai data pada kode program GPL yang asli. Sehingga data keluaran tersebut dianggap program turunan pada lisensi GPL.
Sayangnya, lisensi Artistic tidak ditujukan untuk keperluan umum sebagaimana seharusnya. Sebab, beberapa bagian dari lisensi ini mengasumsikan bahwa produk yang dilisensikan adalah program interpreter bahasa tertentu (seperti Perl) atau program sejenis. Meski demikian, lisensi Artistic (atau turunannya) merupakan kandidat lisensi yang memungkinkan bagi siapa saja yang mencari lisensi open source yang lebih mengedepankan code sharing daripada lisensi BSD (dan variannya) namun tidak seketat lisensi GPL dan variannya. 

Nama Kelompok :
  1. Aditya Febri A. (09120030)
  2. Wahyu Tri B. (09120070)

Minggu, 09 September 2012

Teknologi Open Source - Tugas 1




Pengertian Open Source
Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka / membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.

Teknologi Open Source di Indonesia Kurang Berkembang
Karena sebagian besar Pekerja IT atau pembuat software di Indonesia tidak memberikan fasilitas gratis untuk penggunannya sedangkan di Dunia dan Negara berkembang yang lainnya memberikan fasilitas gratis untuk penggunannya sehingga open source sangat berkembang di Negaranya.
           Adapun sebuah istilah dikalangan open source dunia yang membuat mereka bertahan yaitu  “By giving it free, you will get more”. Di Indonesia fokus bagaimana hasil karya yang mereka buat akan bisa menghasilkan dan membuat mereka kaya raya, bukan fokus kepada seberapa bermanfaat hasil karya mereka sehingga Open Source Di Indonesia kurang berkembang. padahal hasil karya para anak bangsa Indonesia tidak bisa dianggap remeh.

Keuntungan dan Kerugian Open Source

Keuntungan
  1. Adanya hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code.
  2. Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi.
  3. Tidak disandera vendor. Open source menggunakan format data terbuka, sehingga data menjadi transparan dan bisa dengan bebas diproses di sistem komputer yang berbeda-beda, sambil tetap menjaga keamananya. Dengan demikian, konsumen tidak lagi terikat pada kemauan vendor untuk dapat menggunakan data-datanya.
  4. Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek. Proyek open source biasanya menarik banyak developer, misalnya: pengembangan web server Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangkan dan memantau.
  5. Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki. Hal ini dikarenakan jumlah developer-nya sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, source code tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.
  6. Kualitas produk lebih terjamin. Hal ini dikarenakan evaluasi dapat dilakukan oleh banyak orang, sehingga kualitas produk dapat lebih baik. Namun, hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanyaopen source dikembangkan oleh banyak orang, karena bisa juga dilakukan oleh individual.
  7. Lebih aman (secure). Sifatnya yang terbuka membuat produk open source dapat dievaluasi oleh siapa pun. Public scrutinity merupakan salah satu komponen penting dalam bidang keamanan. Secara umum, open source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terkendali secara otomatis. Namun, hal ini dapat tercapai, jika security by obscurity bukan tujuan utamanya.
  8. Hemat biaya.Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji. Dengan demikian, biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, misal membeli server untuk hosting web.
  9. Tidak mengulangi development. Pengulangan (re-inventing the wheel) merupakan pemborosan. Adanyasource code yang terbuka membuka jalan bagi seseorang programmeruntuk melihat solusi-solusi yang pernah dikerjakan oleh orang lain. Namun, pada kenyataannya tetap banyak pengulangan.
  10. User dapat membuat salinan tak terbatas, menjual atau memberikan bebas hasil lisensi.
  11. User dapat memodifikasi dan mengunci agar hanya kalangan terbatas yang dapat membaca kode dan memodifikasinya.
  12. Mencegah software privacy yang melanggar hukum.
Kerugian
  1. Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source. Ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang propriertary dan tertutup.
  2. Tidak adanya proteksi terhadap HaKI. Kebanyakan orang masih menganggap bahwa open source merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
  3. Kesulitan dalam mengetahui status project.  
  4. Tidak ada garansi dari pengembangan.
  5. Limitasi modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
  6. Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu tulis dan bisa dijalankan dimana saja, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak competible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang  SWT – AWT bridge-nya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.
  7. Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.

Nama Kelompok
  1. Aditya Febri Ananto (09120030)
  2. Wahyu Tri Basuki (09120070)