Sabtu, 27 Oktober 2012

Komunitas Open Source (Presentasi)

Komunitas Open Source adalah suatu komunitas / pihak tertentu yang mendukung peranan open source  dalam  hal perkembangan ilmu pengetahuan.

Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan tahun 1998. Namun, sejarah peranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, and MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an. Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan tiap orang bisa memodifikasi program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut. Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.

Berikut merupakan aturan dari Open Source :
1. Pendistribusian ulang secara cuma-cuma.
2. Kode Sumber.
3. Karya karya bentukan.
4. Integritas pencipta kode sumber.
5. Tidak adanya diskriminasi terhadap individu atau kelompok.
6. Tidak adanya diskriminasi terhadap bidang-bidang pemberdayaan.
7. Pendistribusian lisensi.
8. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan bersifat spesifik terhadap suatu produk.
9. Lisensi tidak diperbolehkan membatasi lisensi lain.
10. Lisensi harus menjadi teknologi sentral.

Motif dari komunitas open source:
Motif, adalah blok bangunan dari Lingkungan Desktop umum, itu adalah widget GUI perpustakaan untuk X Windows. Aplikasi KPB ditulis menggunakan perpustakaan ini. Untuk informasi lebih lanjut memeriksa halaman The Open Group pada Motif. Motif Data Sheet FAQ. The Open Group dirilis sebelumnya sumber untuk Motif di bawah lisensi non Open Source bawah OpenMotif label, yang telah menyebabkan beberapa masalah bagi sebagian orang, paling tidak karena itu tidak diperbolehkan untuk didistribusikan ke semua sistem operasi. OpenMotif telah memiliki beberapa perangkat tambahan yang akan menyenangkan untuk membuat tersedia untuk semua pengguna Motif. Sebelum OpenMotif dirilis, sebuah perpustakaan terutama kompatibel disebut LessTif, diproduksi di bawah lisensi terbuka penuh, itu dilakukan pada setelah rilis OpenMotif untuk memberikan alternatif Sumber sepenuhnya terbuka. API Motif yang digunakan oleh banyak proyek pihak ketiga juga, DDD dan Nedit antara lain banyak. Seperti yang terlihat pada daftar kompatibilitas LessTif.

IGOS
Indonesia, Go Open Source! disingkat IGOS adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia. IGOS dideklarasikan pada 30 Juni 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementrian Negara Riset dan Teknologi, Departeen Komunikasi dan Informatika, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional.  Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat) yang dimulai dengan program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah. Diharapkan dengan langkah ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak legal.

AOSI
AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia) merupakan asosiasi yang menghimpun berbagai organisasi yang bergeliat di bidang open source. Asosiasi yang mulai didirikan pada tanggal 30 Juni 2008 tersebut, memiliki visi meningkatkan pengguna Open Source di Tanah Air. 

KPLI
KPLI kepanjangan dari Komunitas Pengguna Linux Indonesia. Komunitas ini berada di beberapa kota besar di Indonesia yang sudah pasti KPLI mengurusi masalah - masalah tentang Linux. Selain KPLI juga ada KSL kepanjangan dari Kelompok Studi Linux. KSL termasuk dibawah KPLI. Jadi, setiap KPLI mempunyai beberapa KSL. Jadi, setiap KPLI mempunyai beberapa KSL. Contoh: KPLI Madiun (KUMAN) mempunyai KLIM (Komunitas Linux Ikip Madiun) dsb. KPLI Malang (KOLAM) mempunyai Uinbuntu (Komunitas Ubuntu UIN Malang) dsb.

Nama Kelompok:
  1. Rico Andry (09120006)
  2. Resza Okta (09120016)
  3. Tara Braja (09120020)
  4. Christin Silvia (09120021)
  5. Ageng Pambudi P. (09120027)
  6. Nur Hidayatul M. (09120045)
  7. Fenti Nurfia F. (09120060)
  8. Fatkhur Rizal (09120063)
  9. Wahyu Tri B. (09120070)
  10. Ayu Winda A. (09120071)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar