Pengertian Open Source
Open source
software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka / membebaskan
source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain
mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah
satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan
digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang
mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang
terkenal yaitu Linux.
Teknologi Open Source di
Indonesia Kurang Berkembang
Karena sebagian
besar Pekerja IT atau pembuat software di Indonesia tidak memberikan fasilitas
gratis untuk penggunannya sedangkan di Dunia dan Negara berkembang yang lainnya
memberikan fasilitas gratis untuk penggunannya sehingga open source sangat berkembang
di Negaranya.
Adapun sebuah istilah dikalangan open source dunia
yang membuat mereka bertahan yaitu “By giving it free, you will get
more”. Di Indonesia fokus bagaimana hasil karya yang mereka buat akan bisa
menghasilkan dan membuat mereka kaya raya, bukan fokus kepada seberapa
bermanfaat hasil karya mereka sehingga Open Source Di Indonesia kurang
berkembang. padahal hasil karya para anak bangsa Indonesia tidak bisa dianggap
remeh.
Keuntungan dan Kerugian Open Source
Keuntungan
- Adanya hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code.
- Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi.
- Tidak disandera vendor. Open source menggunakan format data terbuka, sehingga data menjadi transparan dan bisa dengan bebas diproses di sistem komputer yang berbeda-beda, sambil tetap menjaga keamananya. Dengan demikian, konsumen tidak lagi terikat pada kemauan vendor untuk dapat menggunakan data-datanya.
- Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek. Proyek open source biasanya menarik banyak developer, misalnya: pengembangan web server Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangkan dan memantau.
- Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki. Hal ini dikarenakan jumlah developer-nya sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, source code tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.
- Kualitas produk lebih terjamin. Hal ini dikarenakan evaluasi dapat dilakukan oleh banyak orang, sehingga kualitas produk dapat lebih baik. Namun, hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanyaopen source dikembangkan oleh banyak orang, karena bisa juga dilakukan oleh individual.
- Lebih aman (secure). Sifatnya yang terbuka membuat produk open source dapat dievaluasi oleh siapa pun. Public scrutinity merupakan salah satu komponen penting dalam bidang keamanan. Secara umum, open source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terkendali secara otomatis. Namun, hal ini dapat tercapai, jika security by obscurity bukan tujuan utamanya.
- Hemat biaya.Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji. Dengan demikian, biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, misal membeli server untuk hosting web.
- Tidak mengulangi development. Pengulangan (re-inventing the wheel) merupakan pemborosan. Adanyasource code yang terbuka membuka jalan bagi seseorang programmeruntuk melihat solusi-solusi yang pernah dikerjakan oleh orang lain. Namun, pada kenyataannya tetap banyak pengulangan.
- User dapat membuat salinan tak terbatas, menjual atau memberikan bebas hasil lisensi.
- User dapat memodifikasi dan mengunci agar hanya kalangan terbatas yang dapat membaca kode dan memodifikasinya.
- Mencegah software privacy yang melanggar hukum.
- Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source. Ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang propriertary dan tertutup.
- Tidak adanya proteksi terhadap HaKI. Kebanyakan orang masih menganggap bahwa open source merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
- Kesulitan dalam mengetahui status project.
- Tidak ada garansi dari pengembangan.
- Limitasi modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
- Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu tulis dan bisa dijalankan dimana saja, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak competible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridge-nya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.
- Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.
Nama Kelompok
- Aditya Febri Ananto (09120030)
- Wahyu Tri Basuki (09120070)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar